Berkolaborasi dengan VKTR Teknologi Mobilitas, PENS kedatangan Bus Electric Vehicle (EV) pada Sabtu (28/5). Kedatangan Bus Listrik ini disambut oleh Direktur PENS yakni Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., dan Guru Besar PENS Prof. Dadet Pramadihanto beserta beberapa sivitas akademika PENS. Bus dengan spesifikasi unggul tersebut, didatangkan langsung dari Jakarta ke Surabaya.
Datangnya bus tersebut menandakan titik awal kolaborasi PT. VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), yang merupakan spin-off dari Bakrie Autoparts, yang merupakan anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers, Tbk. (BNBR). Kerjasama ini diharapkan dapat mewujudkan kampus inovasi menuju pendirian pusat riset dan inovasi elektrifikasi transportasi di PENS, serta mendukung elektrifikasi transportasi, yang merupakan bisnis utama VKTR.
Bus yang dilengkapi dengan baterai 324 KWH berjenis ion Lithium Ferro Phosphate ini dapat menampung sekitar 50 orang. Bus dengan ukuran panjang 12 meter ini bertipe Low Floor agar penumpang dapat masuk secara langsung melalui trotoar. Tidak hanya itu, Bus dengan kecepatan tertinggi 60 km per jam ini memiliki teknologi yang dapat membuat posisi bus miring ke sebelah kiri sehingga ramah terhadap penyandang disabilitas.
Dengan adanya bus EV ini diharapkan dapat mengurangi footprint carbon dari transportasi Indonesia dan dapat dipelajari pembuatan sistemnya. “Unit sekarang masih impor utuh dari China. Kedepannya, apabila sudah bisa membuat komponen sendiri dan bisa mandiri, tentu lebih murah nantinya,” jelas Faishal Azzamy Fuad, Staf VKTR Teknologi Mobilitas.
Adanya bus yang mendukung Indonesia dalam gerakan go green ini menjadi angin segar bagi mahasiswa dan dosen PENS untuk melakukan penelitian dan pengembangan sistem electric vehicle secara langsung. “Dengan adanya bus listrik ini, dosen dan mahasiswa multidisciplinary dari berbagai program studi dan departemen diharapkan dapat memodifikasi atau mengoprek bersama-sama untuk melakukan penelitian dan pengembangan sistem electric vehicle secara langsung,” ujar Direktur PENS. (irf)
Pabrik ekosistem baterai kendaraan listrik garapan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama LG Energy Solution (LGES) akan segera dibangun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan kedua pihak telah menyepakati kemitraan untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Pembangunan pabrik untuk mendukung ekosistem baterai mobil listrik tersebut akan ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Mei 2022.
“LG kemarin sudah kita lakukan kontrak dengan IBC, sudah selesai MoU, sekarang groundbreaking untuk precursor, cathode itu akan dilakukan di bulan Mei,” katanya dalam rapat koordinasi pembangunan pusat 2022 secara virtual, Kamis (21/4/2022).
Baca artikel detikfinance, “Pabrik Baterai Mobil Listrik Dibangun Usai Lebaran, di Mana Lokasinya?” selengkapnya https://finance.detik.com/industri/d-6044322/pabrik-baterai-mobil-listrik-dibangun-usai-lebaran-di-mana-lokasinya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Memiliki cadangan sumber daya mineral yang besar, membuat Indonesia cukup dilirik banyak investor untuk mengembangkan kendaraan listrik. Sekadar informasi, Indonesia memiliki cadangan nikel dan kobalt yang merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai lithium.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita belum lama ini menyebut bahwa ada banyak pihak yang ingin berinvestasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Agus juga mengungkap bahwa pemerintah serius menggarap ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan investasi untuk memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri.
“Sudah banyak investor yang mengajukan proposal ingin berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Misalnya ada industri yang ingin memproduksi baterainya, termasuk dari sektor otomotif,” ungkap Agus dalam keterangan resminya.
Tahun 2022 akan menjadi momen penting untuk pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik. Sebab, beberapa investor di Indonesia akan memulai konstruksi pembangunan pabriknya dalam upaya mengolah nikel dan kobalt menjadi bahan baku baterai litium. Seperti diketahui, pabrik baterai mobil listrik milik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG serta CATL untuk mobil listrik sudah mulai melakukan peletakan batu pertama akhir Juli 2021.
Baca artikel detikoto, “Tahun 2024 Mobil Listrik ‘Made in Indonesia’ Pakai Baterai Buatan Lokal” selengkapnya https://oto.detik.com/berita/d-6007333/tahun-2024-mobil-listrik-made-in-indonesia-pakai-baterai-buatan-lokal.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Langkah nyata kolaborasi BUMN dan swasta guna mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia, direalisasikan hari ini. Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS), bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits, bersinergi untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Electrum bersama dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits memperkuat sinergi melalui komitmen bersama untuk terus melanjutkan kolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pengukuhan komitmen bersama dan kolaborasi tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang berkolaborasi hari ini yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. “Pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan termasuk menuju pada kendaraan listrik. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai keberanian perusahan-perusahaan masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik. Kita harapkan sesuai dengan target kita di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29%, dan di 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon.”
Menandai pengukuhan komitmen dan kolaborasi ini, Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits akan memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua yang akan terus dikembangkan secara bertahap hingga ribuan unit di sepanjang tahun 2022.
Hasil uji coba akan dimanfaatkan antara lain sebagai landasan rencana bisnis Electrum. Perusahaan gabungan Gojek dan TBS ini sudah memiliki rencana membangun manufaktur motor listrik, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
Kolaborasi ini akan memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan untuk makin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi. Sementara, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan. Hal ini didukung oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.
Wujud Komitmen Sustainability
Gojek, sebagai bagian dari Grup GoTo memiliki komitmen “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon) yaitu menjadi platform karbon-netral dan menargetkan armadanya 100% kendaraan listrik di 2030. Komitmen Gojek ini sesuai dengan satu dari tiga prioritas G20 tahun ini yakni transisi energi. TBS yang berbagi komitmen yang sama pun berencana mentransformasi usahanya menjadi green business dengan fokus pada pengembangan dan investasi di bidang renewable energy and clean business.
Keikutsertaan Pertamina dan Gesits sebagai BUMN dalam kolaborasi strategis ini akan berperan sangat penting. Pertamina, sebagai pemain utama sektor energi di Indonesia, berkomitmen terus mendukung rencana Pemerintah melakukan transisi energi. Ini dilakukan melalui perluasan jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (Battery Charging Station) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (Battery Swapping Station). Pertamina akan memanfaatkan hasil uji komersial ini untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station.
Sebelumnya, Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen. Di sisi mitra driver, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional hingga 30% atau mencapai Rp500 ribu sampai dengan Rp700 ribu dalam sebulan. Lebih dari itu, mitra driver dan konsumen juga merasa motor listrik lebih nyaman karena memiliki tarikan yang lebih halus dan tanpa suara bila dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak.
Berikut kutipan narasumber mengenai sinergi percepatan pembangunan kendaraan listrik:
● Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir
“Dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik. Inilah peran yang Electrum ambil karena ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum terintegrasi dengan baik. Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya.”
● Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi
“Fokus adopsi motor listrik kami pandang tepat untuk Indonesia, di mana penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil. Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti misalnya terkait operasional kendaraan listrik termasuk pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan. Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya.”
● Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati
“Pertamina sebagai pemain utama sektor energi di indonesia berkomitmen terus mendukung rencana pemerintah melakukan transisi energi. Ini dilakukan melalui perluasan jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (Battery Charging Station) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik (Battery Swapping Station). Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung “Swap and Go”. Dengan bisnis model seperti ini, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar Indonesia, sehingga ke depan, harga motor listrik dapat lebih terjangkau. Pertamina terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik, bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum. Kami akan aktif mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik. Setelah membangun 6 lokasi charging station, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading saat ini telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina. Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia.”
● Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto
“Indonesia telah mencanangkan transformasi mobilitas menuju kendaraan bertenaga listrik. Kami di Gesits percaya bahwa kolaborasi bersama Electrum dan berbagai pihak dapat mempercepat realisasi dari janji kami untuk transisi penggunaan energi berkelanjutan dan membangun masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang sangat efisien.”
● Founder, CEO, dan Chairman of the Board of Gogoro Horace Luke
“Gogoro memperluas kemitraan dengan Gojek, Electrum, dan Pertamina untuk mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia. Kemitraan ini mempermudah mitra driver Gojek dan masyarakat Indonesia memanfaatkan kendaraan listrik yang berkelanjutan. Teknologi baterai swap dari Gogoro merupakan generasi baru sumber daya listrik yang menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda-dua untuk memperkenalkan kendaraan listrik yang bisa di isi daya dengan cepat, aman dan mudah.”**
Tentang Electrum
Sebagai perusahaan teknologi perintis di sektor EV Indonesia, Electrum adalah penggagas gerakan elektrifikasi mobilitas Bangsa. Electrum memanfaatkan gabungan kemampuan dan keahlian Gojek dan TBS Energi untuk mengembangkan solusi transportasi yang bersih dan ekonomis, konsisten dengan komitmen pengurangan emisi Gojek dan TBS untuk turut serta berkontribusi bagi perjalanan Bangsa menuju dekarbonisasi dan Nationally Determined Contributions (NDCs).
Semangat Electrum adalah untuk mengkatalisasi ekosistem EV di Indonesia, dan mendukung pengembangan daya lokal untuk memastikan solusi yang bermakna, relevan dan kredibel dalam membangun sistem mobilitas yang baru bagi Bangsa dan generasi mendatang. Untuk mewujudkan tujuan besar ini kami menerapkan teknologi, proses dan sumber daya manusia berkelas dunia, dan untuk itu kami bermitra dengan platform-platform terkemuka dalam kancah nasional dan global.
Upaya kami untuk memberikan solusi transportasi bersih didasari oleh niat pelayanan kami untuk menjaga lingkungan dan masyarakat disekitar kami, serta berkontribusi bagi kemandirian energi Indonesia dan inisiatif iklim nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.electrum.id dan ikuti kami di Instagram: @electrum.id.
Tentang Gojek
Gojek adalah platform on-demand terkemuka di Asia yang menyediakan akses ke berbagai layanan termasuk transportasi, pengiriman makanan, logistik, dan lainnya. Gojek didirikan dengan prinsip memanfaatkan teknologi untuk menghilangkan gesekan kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar. Perusahaan ini berdiri di tahun 2010 dengan fokus pada layanan kurir pengantaran barang dan transportasi roda dua, sebelum meluncurkan aplikasi pada tahun 2015 di Indonesia. Sejak itu Gojek berkembang menjadi platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan akses ke berbagai layanan mulai dari transportasi, pengantaran makanan, logistik, dan banyak lainnya.
Hingga Q3-2021, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 221 juta kali oleh pengguna di seluruh Asia Tenggara. Gojek juga bersatu dengan Tokopedia untuk membentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia pada tahun 2021.
Gojek berkomitmen selalu menghadirkan solusi guna memecahkan masalah yang masyarakat hadapi sehari-hari, sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Aplikasi Gojek tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android.
Tentang TBS
TBS adalah perusahaan energi terintegrasi yang saat ini melakukan kegiatan usaha di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, dan perkebunan melalui anak perusahaan. Dalam pengembangan business saat ini, TBS memiliki komitmen untuk mengurangi jejak karbon serta berkontribusi pada perbaikan lingkungan dan generasi selanjutnya, dengan menetapkan target untuk mencapai emisi nol bersih di tahun 2030.
Dalam bidang ketenagalistrikan, TBS memiliki anak perusahaan yang mengembangkan proyek PLTU Sulut-3 2×50 MW di Sulawesi Utara dan proyek PLTU Sulbagut-1 2x50MW di Gorontalo, serta 1 anak perusahaan yang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga mini hydro 2×3 MW di Lampung. Dalam bidang pertambangan, TBS memiliki tiga anak perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan di Kalimantan Timur, yang lokasinya berdekatan satu sama lain dengan total luas lahan sebesar 7.087 hektar.
Sebagai bagian dari komitmen sustainability, TBS berkomitmen untuk menggunakan pendapatannya untuk investasi di bisnis ramah lingkungan dan secara bertahap mengurangi eksposur dalam bisnis batu bara.
Detail informasi mengenai TBS dapat dilihat pada website TBS: www.tbsenergi.com
Tentang Pertamina
PT Pertamina (Persero) perusahaan energi Indonesia yang senantiasa memegang teguh komitmen untuk menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam rangka mendukung terciptanya kemandirian energy nasional. Memegang amanah sebagai holding company di sektor energi sejak ditetapkan oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia pada tanggal 12 Juni 2020, Pertamina kini memiliki peran sangat strategis yang membawahi enam subholding yang bergerak di bidang energi, yaitu Upstream Subholding yang secara operasional dijalankan oleh PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding yang dijalankan oleh PT Perusahaan Gas Negara, Refinery & Petrochemical Subholding yang dijalankan oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Power & NRE Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia, dan Commercial & Trading Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga dan Integrated Marine & Logistic Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina International Shipping.
Peran penting yang diemban oleh Pertamina ini sekaligus menandai tonggak sejarah baru dalam perjalanan bisnis perusahaan setelah kontribusi nyata yang diberikan oleh Pertamina selama lebih dari enam dekade menyediakan energi yang telah menggerakkan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia dan berbagai wilayah di luar negeri.
Tentang Gesits
GESITS adalah kolaborasi pemikiran dari anak terbaik bangsa dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara yang diproduksi oleh PT WIKA Industri Manufaktur yang saat ini sahamnya dimiliki 100% oleh PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, Hal ini membuktikan bahwa tingkat pemikiran dan karya Indonesia sanggup bersaing dalam kompetisi inovasi dan teknologi tinggi global yang ketat.
Setelah melalui rangkaian proses riset, tahapan uji coba dan produksi yang konstruktif, dengan bangga kami mempersembahkan GESITS, karya anak bangsa Indonesia pertama yang menggunakan teknologi motor bertenaga listrik. Dan Motor Listrik GESITS telah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan RI sehingga sudah layak untuk digunakan masyarakat umum dan dapat diterbitkan STNK/BPKB layaknya sepeda motor konvensional saat ini.
Lebih lanjut, dalam konteks mendekatkan motor listrik kebanggaan Indonesia ke seluruh penjuru tanah air, Saat ini Motor Listrik GESITS telah hadir dan dapat dipesan melalui E-Katalog, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Produk Motor Listrik GESITS ini telah menggunakan komponen Part dalam negeri sebesar 85% sehingga untuk ketersedian Spare Part cukup terjamin. Dan Untuk Nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 46,73%.
GESITS dilengkapi motor listrik dengan tenaga puncak 5 kW, dengan Tenaga sebesar ini GESITS mampu mengangkut 2 penumpang, dan dengan 3 mode berkendara, kecepatan maksimal GESITS dibatasi sampai dengan 70 Km/jam. Motor listrik GESITS dengan warranty battery selama 3 tahun menggunakan baterai Lithium NCM berkapasitas 1.44 KWh untuk 1 baterai dan dapat digunakan dengan 2 baterai sehingga dapat berjalan hingga 100 kilometer per satu kali pengisian daya. Waktu pengisian daya antara 3 hingga 4 jam, dengan 30 min pertama dapat menempuh jarak 10 Km. GESITS memiliki fitur double disk brake, transmisi pulley, suspensi belakang monoshock, LED Daytime Running Lights, HID Projector Head Lamps. Selain itu, GESITS juga dilengkapi dengan digital dashboard yang dapat terkoneksi dengan aplikasi ponsel pengendara. GESITS hadir dalam tiga warna, yaitu merah, hitam dan putih.
GESITS adalah inovasi yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami tidak akan pernah berhenti menghadirkan inovasi guna membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Harapan kami, GESITS dapat menjadi pionir untuk kendaraan nasional. Mari menjadi awal dari sejarah perjalanan GESITS di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai GESITS dapat mengunjungi Website kami di www.gesitsmotors.com, dan ikuti kami di sosial media Instagram: @gesits, Twitter : @gesitsmotors, Facebook : @GesitsMotors dan Youtube : Gesits Motors.
Tentang Gogoro
Gogoro didirikan pada tahun 2011 untuk membentuk kembali energi perkotaan dan menginspirasi dunia untuk bergerak melalui kota dengan cara yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Gogoro memanfaatkan kekuatan inovasi untuk mengubah cara energi perkotaan didistribusikan dan dikonsumsi. Platform baterai swap dan kendaraan Gogoro menawarkan ekosistem jangka panjang yang cerdas, terbukti, dan berkelanjutan untuk menghadirkan pendekatan baru dalam mobilitas perkotaan.
Gogoro dengan cepat menjadi pemimpin inovasi dalam desain kendaraan dan propulsi listrik, desain baterai pintar, baterai swap, dan layanan advanced cloud yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai. Tantangannya sangat besar, tetapi peluang untuk menggantikan status quo, menetapkan standar baru, dan mencapai tingkat baru pertumbuhan transportasi berkelanjutan di kota-kota berpenduduk padat bahkan lebih besar.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.gogoro.com/news dan ikuti Gogoro di Twitter: @wearegogoro
Tentang GoTo
GoTo Group adalah ekosistem digital terbesar di Indonesia. Misi GoTo adalah untuk “mendorong kemajuan” dengan menawarkan infrastruktur teknologi dan solusi bagi semua orang untuk mengakses dan berkembang dalam ekonomi digital. Ekosistem GoTo terdiri dari layanan transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Kementerian ESDM mencatat 187 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) alias ‘SPBU listrik’ tersebar di 155 titik lokasi seluruh Indonesia dan siap operasi. Tersedianya ‘SPBU listri’ demi mendukung program KBLBB alias Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
“Kami siapkan dalam percepatan KBLBB. Sebagai informasi per September 2021 sudah ada 187 unit SPKLU di 155 lokasi,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana kata Rida dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (16/10/2021).
Rida menjelaskan pembangunan SPKLU tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi. Secara rinci, sebaran SPKLU berada di DKI Jakarta mencapai 83 unit yang tersebar di 63 lokasi.
Rencana pemerintah membangun industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia semakin menemukan titik cerah. Hal itu ditandai dengan rencana pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pabrik baterai kendaraan listrik pada 15 September 2021 mendatang.
“Tanggal 15 besok (September) kita sudah mulai groundbreaking pembangunan pabrik LG yang kami teken di awal tahun 2021. Jadi kita membangunnya bukan dari hulu, (tetapi) dari hilir,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam webinar bertajuk ‘Investasi, Nilai Tambah, dan Kesinambungan Pembangunan’, Rabu (8/9/2021).
Dana keseluruhan yang dikucurkan untuk proyek tersebut ialah sebesar US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun (kurs Rp 14.500). Tahap awal proyek ini akan membangun pabrik dengan kapasitas daya 10 giga watt hours (GWh).
“Starting-nya adalah bangun baterai selnya dulu 10 giga dengan nilai investasi pertama US$ 1,2 miliar Insyaallah 15 September ini groundbreaking jalan,” imbuhnya.
Bahlil menjelaskan pembangunan pabrik baterai listrik ini merupakan strategi berkelanjutan agar sumber daya alam Indonesia tidak dikirim hanya berbentuk mentah. Dengan begitu cita-cita transformasi ekonomi dapat terwujud dengan cara menggenjot hilirisasi industri.
“Kalau kirim mentah ini (sama saja) mengirim tanah air, bukan lagi mengirim sesuatu yang menjadi produk hilirnya. Memang saya akui nggak gampang melakukan ini,” ujarnya.
Kalau saat ini Stasiun Pengisian Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tidak mengutamakan untuk para penyandang disabilitas, ke depannya pemerintah mengatakan akan lebih mengutamakan para penyandang disibilitas.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Wanhar, pada ajang Electric Vehicle Indonesia via Youtube, Rabu (28/7/2021), mengatakan pemerintah akan menyediakan SPKLU khusus para penyandang disabilitas.
“Tentu saja (akan menyediakan SPKLU khusus disabilitas) karena sudah kebijakan pemerintah Indonesia menyediakan untuk para penyandang disabilitas,” ucap Wanhar.
“Namun memang saat ini belum banyak baru 166 unit, tapi kita bisa lihat tempatnya cukup nyaman, karena ada di rest area, SPBU dan gedung-gedung dan tentu kami akan mengingatkan ke kementerian terkait untuk menyediakan SPKLU untuk disibilitas,” Wanhar menambahkan.
Per Februari 2021 tercatat ada 32 titik SPKLU yang tersebar di 12 kota dan 22 lokasi, antara lain di kantor-kantor PLN dan beberapa lokasi pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Selain itu terdapat 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yag tersebar di 33 lokasi di 3 kota, yaitu Banten, Bandung dan Bali.
PLN juga telah meluncurkan aplikasi PLN Charge.IN pada akhir Januari 2021 lalu. Aplikasi Charge.IN adalah aplikasi charging yang pertama pada SPKLU bagi konsumen pemilik KBLBB.
Melalui aplikasi Charge.IN, pemilik KBLBB bisa mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun-stasiun pengisian atau SPKLU. Aplikasi PLN Charge.IN sudah tersedia di google playstore, sehingga saat ini masyarakat sudah dapat menikmati kemudahan dalam mengisi daya kendaraan listrik.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan groundbreaking tahap satu pabrik baterai mobil listrik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan (Korsel) dimulai Agustus 2021.
“Insyaallah di bulan Agustus ini groundbreaking tahap pertama untuk pabrik baterai mobilnya. Ini menjadi yang pertama di Indonesia, bukan kacang goreng,” kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/7/2021).
Selain itu, Bahlil juga mengungkap pabrik mobil listrik yang dibangun perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai Group ditargetkan pada Februari 2022 sudah mulai produksi.
“Pabrik mobil Hyundai yang nilai investasinya US$ 1,5 miliar ini dibangun terus, bulan dua atau tiga tahun 2022 itu sudah menghasilkan mobil listrik,” jelas Bahlil.
Sebagai informasi, Bahlil sebelumnya pernah mengungkap pabrik baterai mobil listrik mulai dibangun Juli 2021. Namun memang disebutkan pula paling lambat Agustus akan dibangun.
“LG ini sudah mulai groundbreaking bulan Juli, paling lambat Agustus awal kita sudah kita bangun, ini bukan cerita dongeng, ini sudah kita lakukan,” jelasnya dalam Rakornas dengan HIPMI secara virtual, Sabtu (19/6/2021).
Sementara pabrik mobil listrik Hyundai akan menjadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN. Sales Director Hyundai Mobil Indonesia Erwin Djajadiputra pernah mengungkap pihaknya bisa mulai produksi mobil listrik akhir tahun ini.
“Sudah hampir mencapai 90% dan akan selesai kurang lebih di bulan Juli ini di mana di akhir tahun ini kita sudah bisa mulai memproduksi,” ujar dia Senin (12/4/2021).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah membangun 122 tempat pengisian daya listrik hingga April 2021. Tempat pengisian daya itu tersebar di 83 lokasi yakni mulai dari perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan hingga di rest area jalan tol.
Langkah ini sebagai bagian dari upaya menekan gas emisi rumah kaca sebesar 29% di tahun 2030.
“Hingga April 2021 telah terbangun 122 unit charging station di 83 lokasi,” kata Arifin seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021).
Dalam peta jalan program kelistrikan nasional, pemerintah memproyeksikan dapat membangun 3.860 tempat pengisian daya kendaraan listrik. Lalu, sebanyak 17.000 tempat penukaran baterai di seluruh Indonesia hingga tahun 2025.
Sejalan dengan itu, angka penggunaan mobil listrik ditargetkan mencapai 19.220 unit, motor listrik 757.139 unit, dan bus listrik mencapai 10.227 unit dalam empat tahun ke depan.
Adapun biaya pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia senilai Rp 1.644,5 sampai dengan Rp 2.466,7 per kWh. Harga ini merupakan salah satu yang termurah di dunia.
“Pemerintah memberikan berbagai regulasi dan insentif agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik,” kata Arifin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghabiskan waktu di hari liburnya dengan jalan-jalan ke Bekasi menggunakan KRL. Dia ke Bekasi hanya ingin menjajal sepeda listrik sekaligus memantau sosialisasi penggunaan kendaraan listrik.
Budi menggunakan KRL dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Bekasi Timur. Di lokasi sudah disiapkan acara sosialisasi kendaraan listrik.
Setibanya di Stasiun Bekasi Timur, Budi langsung menyambangi sederet kendaraan listrik yang sudah berjejer rapih. Ada mobil listrik dari berbagai merk mulai dari Tesla dan Hyundai, ada juga mobil listrik milik Grab.
Budi juga sempat melihat-lihat sepeda motor listrik yang bermerek Gesit. Terakhir dia melihat sepeda listrik buatan UMKM bermerek E-mostra dan menjajalnya keliling parkiran stasiun.
“Hari ini saya bahagia tadi baru coba motor buatan anak bangsa, UMKM, mereka mampu membuat motor listrik, bentuknya bagus, tenaganya bagus, TKDN mencapai 50%. Oleh karena itu kita ingin sekali produk dalam negeri ini bisa maju dan bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak,” ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/4/2021).